Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica)

This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 1206x823.



Klasifikasi ilmiah
  • Kerajaan: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Mammalia
  • Ordo: Carnivora
  • Famili: Felidae
  • Genus: Panthera
  • Spesies: P. tigris
  • Upaspesies: P. t. sondaica

Harimau Jawa adalah jenis harimau yang hidup di pulau Jawa. Harimau ini dinyatakan punah di sekitar tahun 1980-an, akibat perburuan dan perkembangan lahan pertanian yang mengurangi habitat binatang ini secara drastis. Walaupun begitu, ada juga kemungkinan kepunahan ini terjadi di sekitar tahun 1950-an ketika diperkirakan hanya tinggal 25 ekor jenis harimau ini. Terakhir kali ada sinyalemen dari harimau jawa ialah di tahun 1972. Di tahun 1979, ada tanda-tanda bahwa tinggal 3 ekor harimau hidup di pulau Jawa. Walaupun begitu, ada kemungkinan kecil binatang ini belum punah. Di tahun 1990-an ada beberapa laporan tentang keberadaan hewan ini, walaupun hal ini tidak bisa diverifikasi.

Di akhir abad ke-19, harimau ini masih banyak berkeliaran di pulau Jawa. Di tahun 1940-an, harimau jawa hanya ditemukan di hutan-hutan terpencil. Ada usaha-usaha untuk menyelamatkan harimau ini dengan membuka beberapa taman nasional. Namun, ukuran taman ini terlalu kecil dan mangsa harimau terlalu sedikit. Di tahun 1950-an, ketika populasi harimau Jawa hanya tinggal 25 ekor, kira-kira 13 ekor berada di Taman Nasional Ujung Kulon. Sepuluh tahun kemudian angka ini kian menyusut. Di tahun 1972, hanya ada sekitar 7 harimau yang tinggal di Taman Nasional Meru Betiri. Walaupun taman nasional ini dilindungi, banyak yang membuka lahan pertanian disitu dan membuat harimau jawa semakin terancam dan kemudian diperkirakan punah di tahun 80-an.



Harimau jawa berukuran kecil dibandingkan jenis-jenis harimau lain. Harimau jantan mempunyai berat 100-141 kg dan panjangnya kira-kira 2.43 meter. Betina berbobot legih ringan, yaitu 75-115 kg dan sedikit lebih pendek dari jenis jantan.

Di samping harimau jawa, ada dua jenis harimau yang punah di abad ke-20, yaitu Harimau Bali dan Harimau Persia. Secara biologis, harimau jawa mempunyai hubungan sangat dekat dengan harimau bali. Beberapa ahli biologi bahkan menyatakan bahwa mereka adalah satu spesies. Namun, banyak juga yang membantah pernyataan ini.

Kutipan:
Artikel dari Balai Taman Nasional Betiri Soal Harimau Jawa

Pro dan kontra tentang Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) telah mengusik perhatian berbagai kalangan karena sejak lama dinyatakan punah. Simposium harimau internasional di New Delhi 1979 menyatakan, binatang liar ini diperkirakan tinggal 5 ekor di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur. Foto terakhir Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) berhasil diabadikan Hoogerwerf pada tahun 1930 di Taman Nasional Ujung Kulon.

Namun demikian polemik keberadaan satwa liar tersebut muncul kembali setelah anggota Kapalla Indonesia yang ikut tim ekspedisi Meru Betiri dan UGM, Didik Raharyono, SSi menyatakan menemukan indikasi masih adanya Harimau Jawa (P. tigris sondaica) di Taman Nasional Meru Betiri (TNMB), Agustus 1997 lalu. Ekspedisi bersama Balai TNMB dan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam (DirJen PHPA) tersebut menemukan jejak sekunder. Masing-masing berupa cakaran di pohon, rambut, kotoran dan bekas tapak kaki ditanah. Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Fakultas Biologi UGM lalu melakukan pemotretan hasil tes mikroskopik pada rambut yang berada di sekitar cakaran di pohon. Hasilnya menunjukkan morfologi yang sama dengan rambut harimau jawa (P. tigris sondaica).

Namun sebagian peserta masih meragukan, mengingat selain harimau, hutan di Jawa juga masih dipenuhi dengan berbagai jenis macan dan kucing besar. Kondisi tersebut bisa mengaburkan hasil penemuan sekunder di TNMB. Berbeda dengan di Sumatera, bila ditemukan data-data sekunder seperti itu, dapat dipastikan merupakan tanda-tanda harimau Sumatera (P. tigris sumatrae). Hingga saat ini penempatan fototrap di beberapa lokasi masih belum mampu mendapatkan gambar fisik hewan tersebut. Oleh karena itu sampai saat ini keberadaan harimau jawa tersebut masih merupakan misteri.
Posted on 18.49 by Quest Crew and filed under | 0 Comments »

0 komentar:

Posting Komentar