Spesies katak yang hilang ditemukan kembali
Sebanyak 7 dari 216 spesies katak Australia telah hilang selama 30 tahun. Namun satu spesies katak yang diperkirakan punah ternyata ditemukan kembali di lahan pedesaan Australia.
"Penemuan kembali katak nyaring berbintik kuning menjadi pengingat akan kebutuhan untuk melindungi habitat alamiah sehingga generasi di masa depan dapat menikmati suara dan warna dari hewan asli kita," ujar Menteri Lingkungan dan Perubahan Iklim Australia Frank Sartor.
Salah seorang petugas konservasi perairan secara tidak sengaja menemukan salah satu jenis katak tersebut ketika meneliti spesies ikan langka pada bulan Oktober 2008 di selatan Tablelands wilayah New South Wales.
Luke Pearce mengatakan bahwa dia telah berjalan jauh untuk berusaha menangkap ikan tertentu, ketika dia memergoki katak punah tersebut di perairan.
Pearce kemudian kembali di musim yang sama pada tahun 2009 dengan ahli yang mengkonfirmasi bahwa ada sebuah koloni yang berisi 100 ekor katak nyaring berbintik kuning.
Petugas Departemen Perubahan Iklim dan Air mengatakan temuan tersebut sangat penting. "Menemukan spesies yang telah hilang selama 30 tahun yang oleh para profesional dinilai telah punah adalah kemajuan yang luar biasa. Memberikan harapan besar bahwa spesies lainnya yang diperkirakan telah punah ternyata tidak, kita hanya belum menemukannya."
Temuan tersebut belum diumumkan secara resmi ke publik sampai ada waktu yang cukup untuk mengukur konservasi yang mapan untuk melindungi katak dari banyak bahaya termasuk perburuan.
Penemuan ini sama signifikannya dalam dunia amibi dengan penemuan macan Tasmania, macan terakhir yang diketahui sepupu dari setan Tasmania yang mati di kebun binatang pada tahun 1933 meskipun belum ada konfirmasi penampakkan macan Tasmania yang dilaporkan sejak itu.
Tujuh dari 216 spesies katak Australia yang diketahui telah selama 30 tahun menghilang. Mike Taylor, seorang ahli katak dari Universitas Adelaide mengatakan bahwa satu lusin spesies katak Australia berada dalam kondisi kritis.
"Kebanyakan dari mereka berada di pantai timur, yakni di Queensland dan New South Wales," ujarnya, tetapi dia menambahkan mungkin saja jika ada spesies lain yang belum teridentifikasi.
Tyler mengatakan bahwa mengkatalogkan fauna di Australia masih jauh dari kesempurnaan.
"Dalam satu dekade terakhir, tiga spesies baru katak ditemukan di Kimberley," ujarnya merujuk kepada sebuah area di utara sisi barat Australia.
"Penemuan kembali katak nyaring berbintik kuning menjadi pengingat akan kebutuhan untuk melindungi habitat alamiah sehingga generasi di masa depan dapat menikmati suara dan warna dari hewan asli kita," ujar Menteri Lingkungan dan Perubahan Iklim Australia Frank Sartor.
Salah seorang petugas konservasi perairan secara tidak sengaja menemukan salah satu jenis katak tersebut ketika meneliti spesies ikan langka pada bulan Oktober 2008 di selatan Tablelands wilayah New South Wales.
Luke Pearce mengatakan bahwa dia telah berjalan jauh untuk berusaha menangkap ikan tertentu, ketika dia memergoki katak punah tersebut di perairan.
Pearce kemudian kembali di musim yang sama pada tahun 2009 dengan ahli yang mengkonfirmasi bahwa ada sebuah koloni yang berisi 100 ekor katak nyaring berbintik kuning.
Petugas Departemen Perubahan Iklim dan Air mengatakan temuan tersebut sangat penting. "Menemukan spesies yang telah hilang selama 30 tahun yang oleh para profesional dinilai telah punah adalah kemajuan yang luar biasa. Memberikan harapan besar bahwa spesies lainnya yang diperkirakan telah punah ternyata tidak, kita hanya belum menemukannya."
Temuan tersebut belum diumumkan secara resmi ke publik sampai ada waktu yang cukup untuk mengukur konservasi yang mapan untuk melindungi katak dari banyak bahaya termasuk perburuan.
Penemuan ini sama signifikannya dalam dunia amibi dengan penemuan macan Tasmania, macan terakhir yang diketahui sepupu dari setan Tasmania yang mati di kebun binatang pada tahun 1933 meskipun belum ada konfirmasi penampakkan macan Tasmania yang dilaporkan sejak itu.
Tujuh dari 216 spesies katak Australia yang diketahui telah selama 30 tahun menghilang. Mike Taylor, seorang ahli katak dari Universitas Adelaide mengatakan bahwa satu lusin spesies katak Australia berada dalam kondisi kritis.
"Kebanyakan dari mereka berada di pantai timur, yakni di Queensland dan New South Wales," ujarnya, tetapi dia menambahkan mungkin saja jika ada spesies lain yang belum teridentifikasi.
Tyler mengatakan bahwa mengkatalogkan fauna di Australia masih jauh dari kesempurnaan.
"Dalam satu dekade terakhir, tiga spesies baru katak ditemukan di Kimberley," ujarnya merujuk kepada sebuah area di utara sisi barat Australia.
0 komentar:
Posting Komentar